-->

PENGERTIAN PERIBAHASA, JENIS DAN CONTOH PERIBAHASA

Pengertian dan Contoh Peribahasa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kaya dan sarat makna. Seiring dengan berkembangnya sastra sejak zaman dulu, bahasa Indonesia pun menjadi salah satu bahasa yang banyak dikenal dunia dengan jutaan penutur tersebar di seluruh dunia. Salah satu materi yang perlu dipelajari di bahasa Indonesia adalah tentang peribahasa.
Pengertian Peribahasa :
Arti peribahasa adalah kelompok kata ataupun kalimat dengan maksud dan makna tertentu terkait keadaan seseorang atau kelakuan dan hal tentang seseorang. Peribahasa juga biasa disebut dengan pepatah yang bisa diartikan menjadi ungkapan secara tak langsung dan memiliki makna tersirat dalam penyampaian suatu hal dimana bisa dipahami pendengar dan pembacanya.
Peribahasa Indonesia memiliki ciri khusus dan struktur tidak tetap. Meski demikian kata yang ada di dalamnya tidak bisa diubah. Umumnya pepatah ini digunakan untuk tujuan menyindir hingga memperindah bahasa. Kata-katanya begitu enak didengar dan sangat teratur yang dibentuk berdasar pandangan hingga perbandingan pada alam hingga peristiwa yang dekat dengan masyarakat. Karena indahnya bahasa dan tak bisa diubah, maka tak heran jika pepatah melekat hingga turun-temurun. Peribahasa Indonesia juga memiliki jenisnya masing-masing, diantaranya.

Jenis Jenis Peribahasa :
Bidal atau pameo yakni pepatah dengan kandungan ungkapan yang bisa berarti ejekan atau sindiran hingga peringatan. 
Contoh peribahasa jenis pameo misalnya malu bertanya, maka sesat di jalan yang bermakna jangan takut bertanya ketika tidak tahu sehingga hidup terarah.

Pepatah yakni jenis peribahasa yang makna khususnya adalah untuk nasihat serta ajaran. Biasanya pepatah adalah berasal dari orang tua zaman dulu yang umum dipakai untuk mematahkan dari lawan bicaranya. 
Contohnya misalnya bagai bumi dan juga langit yang maknanya adalah perbedaan yang amat sangat jauh atau biar lambat, asalkan selamat yang maknanya segala sesuatu tidak boleh dilakukan terburu-buru.

Perumpamaan yakni isinya kata yang ungkapkan kondisi dan kelakuan seseorang sehingga bisa diambil perbandingannya dari alam sekitarnya. Perumpamaan umumnya diawali dengan kata “bak”, “bagai” dan lainnya. 
Contoh perumpamaan di peribahasa Indonesia misalnya bagai pinang yang dibelah dua yang artinya adalah sama persis dimana bisa ditujukan pada orang atau bisa juga kondisi.

Ungkapan adalah kalimat kiasan terkait keadaan dan kelakuan seseorang. Umumnya ungkapan dinyatakan dengan beberapa patah kata atau pepatah. 
Contoh dari ungkapan peribahasa dan artinya seperti besar kepala yang artinya sombong atau panjang tangan yang berarti suka mencuri.

Tamsil yaitu kalimat kiasan yang tujuannya adalah untuk membandingkan sesuatu hal ataupun perkara. 
Contoh tamsil yang paling sering di dengar yakni tua-tua keladi yang makin tua makin menjadi.

Semboyan yakni kumpulan kata, kalimat hingga frasa yang umum digunakan menjadi prinsip hingga pedoman. 
Contoh semboyan misalnya rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya.

Contoh peribahasa bserta artinya : 
  • Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing = Pekerjaan yang berat akan terasa ringan apabila dikerjakan bersama-sama.
  • Bagai katak dalam tempurung = Seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik.
  • Ada udang di balik batu = Ada maksud tertentu.
  • Semut di sebrang lautan tampak, Gajah di kelopak mata tidak tampak = kesalahan kecil orang di perlihatkan atau di bicarakan, diri sendiri punya kesalahan besar seperti tidak merasa bersalah.
  • Air susu dibalas air tuba = Kebaikan dibalas dengan kejahatan.
  • Air tenang menghanyutkan = Orang pendiam biasanya banyak ilmu.
  • Air beriak tanda tak dalam = Orang yang sombong biasanya bodoh.
  • Karena nila setitik, rusak susu sebelangga = Hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan.
  • Besar pasak daripada tiang = Besar pengeluaran daripada pendapatan.
  • Bagai air di daun talas = Orang yang tidak tetap pendiriannya.
  • Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung = Hendaklah kita menuruti adat-istiadat setempat.
  • Seperti harimau menyembunyikan kuku = Orang yang tak mau menyombongkan kelebihannya.
  • Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya = Seseorang yang diam tenang jangan dianggap tidak berisi/berilmu.
  • Ada gula ada semut = Dimana ada kebaikan, pasti ada kejahatan.
  • Badai pasti berlalu = Segala penderitaan pasti ada akhirnya.
  • Bagai bumi dan langit = Dua hal yang mempunyai perbedaan sangat jauh. Contoh : Naik sepeda dengan naik mobil, kecepatannya “bagai bumi dan langit”
  • Bagai musuh dalam selimut = Orang terdekat yang diam-diam berkhianat.
  • Kacang lupa akan kulitnya = Orang sombong yang lupa asal-usulnya.
  • Tak ada gading yang tak retak = Segala sesuatu tidak ada yang sempurna, pasti ada cacatnya.
  • Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian = Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
  • Seperti padi, kian berisi, kian merunduk = Semakin tinggi ilmunya, semakin rendah hatinya.
  • Sambil menyelam minum air = Mengerjakan suatu pekerjaan, dapat pula menyelesaikan pekerjaan atau masalah yang lain.
  • Sepandai-pandai tupai meloncat, pasti jatuh juga = Tidak ada orang yang sempurna, setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan/kejahatan/kegagalan.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "PENGERTIAN PERIBAHASA, JENIS DAN CONTOH PERIBAHASA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel