-->

KONSEP DASAR SISTEM TENAGA LISTRIK

Suatu sistem tenaga listrik secara sederhana terdiri atas :
  • Sistem Pembangkit
  • Sistem Transmisi dan Gardu Induk
  • Sistem Distribusi
  • Sistem Sambungan Pelayanan
Sistem-sistem ini saling berkaitan dan membentuk suatu sistem tenaga listrik.

Sistem distribusi adalah sistem yang berfungsi mendistribusikan tenaga listrik kepada para pemanfaat.
Sistem distribusi terbagi 2 bagian :
a. Sistem Distribusi Tegangan Menengah
b. Sistem Distribusi Tegangan Rendah

Sistem Distribusi Tegangan Menengah mempunyai tegangan kerja di atas 1 kV dan setinggi-tingginya 35 kV. Sistem Distribusi Tegangan Rendah mempunyai tegangan kerja setinggi-tingginya 1 kV. Jaringan distribusi Tegangan Menengah berawal dari Gardu Induk/Pusat listrik pada sistem terpisah/isolated. Pada beberapa tempat berawal dari pembangkit listrik. Bentuk jaringan dapat berbentuk radial atau tertutup (radial open loop).

Jaringan distribusi Tegangan Rendah berbentuk radial murni.

Sambungan pelayanan adalah bagian paling hilir dari sistem distribusi tenaga listrik. Pada sambungan pelayanan tersambung alat pembatas dan pengukur yang selanjutnya menyalurkan tenaga listrik kepada pemanfaat/pelanggan.

Konstruksi keempat sistem tersebut dapat berupa saluran udara atau saluran bawah tanah disesuaikan dengan kebijakan manajemen, masalah kontinuitas pelayanan, jenis pelanggan, pada beban atas permintaan khusus dan masalah biaya investasi.

Pola Sistem Tenaga Listrik

Aspek Perencanaan Jaringan Distribusi

Jaringan distribusi Tegangan Menengah saluran udara dipakai umumnya untuk daerah dengan jangkauan luas, daerah padat beban rendah atau daerah-daerah penyangga antara kota dan desa.

Biaya investasi Saluran Udara relatif murah, mudah dalam pembangunannya, mudah pada aspek pengoperasian, akan tetapi padat pemeliharaan. Tingkat kontinuitas rendah dengan konfigurasi sistem umumnya radial (Fishbone).

Jaringan distribusi Tegangan Menengah saluran bawah tanah dipakai umumnya untuk daerah padat beban tinggi (beban puncak lebih dari 2,5 MVA/km2 dengan luas minimal 10 km2) dengan jangkauan terbatas. Biaya investasi mahal, sulit dalam pembangunan, mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan, tingkat kontinuitas tinggi.

Pada jaringan dengan saluran bawah tanah selalu direncanakan dalam bentuk “loop” guna menghindari pemadaman (black – out) akibat gangguan.

Pada sistem distribusi Tegangan Rendah dan Sambungan Tenaga Listrik digunakan konfigurasi sistem radial murni. Hanya pada pelanggan-pelanggan tertentu diberikan pasokan alternatif jika terjadi pemadaman. Konstruksi jaringan umumnya saluran udara. Pemakaian saluran bawah tanah umumnya untuk kabel daya (kabel naik, opstik kabel), pada daerah-daerah eksklusif atas permintaan khusus, pada daerah-daerah bisnis khusus serta atas dasar kebijakan perencanaan otoritas setempat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "KONSEP DASAR SISTEM TENAGA LISTRIK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel